Makanan yang beredar di Arab memang rasanya agak aneh. Tawar, dan
rata-rata bumbunya juga aneh. Beruntung aku tinggal dengan keluarga
Indonesia, jadinya di rumah aku selalu bisa memakan masakan Indonesia.
Siapa sangka, akhirnya aku bisa merasakan lagi rasanya lotek dan
karedok.
Shawarma
Kebab di daerah arab sangat identik dengan daging kambing. Mungkin
itulah sebabnya kenapa di Jakarta diberi nama Kebab. Sedangkan Shawarma
hanya punya 2 pilihan daging, ayam dan sapi.
Harganya? nah, ini yang jadi masalah. Aku gak tau berapa harganya, karena selama ini dikasih. Hehehe… :D
Rasanya? Enak walaupun tanpa saos. Tapi akan jauh lebih mantap jika menggunakan saos. Ya iyalah, dikasih…. Hihihi… :D
Chicken Chili
Chicken Chili berasal dari India. Di setiap restoran India, pasti
bisa menemukan menu ini. Biasanya Chicken Chili menjadi satu dengan
Capati. Capati adalah tepung (atau terigu?) yang dipanggang sehingga
menjadi padat dan berbentuk bundar.
Chicken Chili adalah ayam yang dipotng-potong kecil, kemudian diberi
bumbu agak pedas. Masalah selera pedas orang-orang di Kuwait dengan
Indonesia, ternyata sangat berbeda jauh.
Pernah saat membeli Chicken Chili, aku iseng-iseng bertanya tentang
makanan yang mereka anggap pedas. Setelah melihat wujudnya, aku putuskan
untuk membeli satu. Sang penjual dari awal sudah mewanti-wantiku
untuk berhati-hati memakannya.
“Becareful, it’s spicy” katanya.
“That’s why I want to try it, right?” jawabku.
“That’s why I want to try it, right?” jawabku.
Di gigitan pertama, aku memang merasakan rasa pedas, tapi hanya
sedikit. Merasa kurang pedas, aku tanya tentang saos yang ia punya,
karena terlihat dari tempatku berdiri.
“Can I have that ketchup? the big one” tanyaku sambil menunjuk.
“Not enough spicy, huh?” jawabnya sambil mengambilkan saos tomat yang aku minta.
“In Indonesia, we called this sweet. Hahaha” jawabku sambil tertawa, dan dia hanya geleng-geleng kepala.
“Not enough spicy, huh?” jawabnya sambil mengambilkan saos tomat yang aku minta.
“In Indonesia, we called this sweet. Hahaha” jawabku sambil tertawa, dan dia hanya geleng-geleng kepala.
Siap sedia Saos
Karena rata-rata makanan Arab tawar, maka saos menjadi hal yang wajib
ketika melakukan wisata kuliner. Kadang memang disediakan saos Arab.
Aku menyebutnya saos arab karena tulisannya arab. Hahaha. Saos arab ini
rasanya sangat asam. Tidak ada rasa pedas sama sekali, bahkan malah
memperburuk rasa makanan.
Tempat-tempat makan seperti Mc. Donald dan KFC biasanya hanya
menyediakan saos tomat. Saos tomat bagiku tidak pantas disebut saos,
karena memang tidak menambah rasa pedas.
Jadi, beruntunglah saos Indofood masih tersedia di supermaket yang
berada di Kuwait. Harganya sekitar 360 fils (setara sekitar 10 ribu
rupiah), jadi selama ini aku pasti menyediakan saos di kantor dan rumah.
Jika berniat melakukan wisata kuliner, maka saos dari kantor harus
dibawa! Hihihi… :D