Ku Sentuh Hatiku
ku sentuh hati
yang tak pernah ku jamah sebelumnya
ku hibur saat sendirinya
ku bisiki salam sang lilin saat hening malamnya
namun
ada kala segumpal darah
dengan bius bisa rimba belantara
menjerat seluruh saraf dan nadiku
saat itulah seluruh tubuhku
terbujur kaku
aku meronta pada musafir tua
yg lulu lalang sibuk menjahit baju kumuhnya
mereka berkata
bahwa segala yang mempunyai bentuk
suatu saat akan membusuk
namun
teruslah kau sentuh ia
agar kala ia busuk,
ia menjadi pupuk
Karya: Fathor Rahman