Jumat, 13 Februari 2015

Ku Sentuh Hatiku
ku sentuh hati
yang tak pernah ku jamah sebelumnya
ku hibur saat sendirinya
ku bisiki salam sang lilin saat hening malamnya
dan ku sambut riang kala fajar menjemputnya
namun
ada kala segumpal darah
dengan bius bisa rimba belantara
menjerat seluruh saraf dan nadiku

saat itulah seluruh tubuhku
terbujur kaku
aku meronta pada musafir tua
yg lulu lalang sibuk menjahit baju kumuhnya

mereka berkata
bahwa segala yang mempunyai bentuk
suatu saat akan membusuk
namun
teruslah kau sentuh ia
agar kala ia busuk,
ia menjadi pupuk

Karya: Fathor Rahman
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar